Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Pengantar Ilmu Peternakan

Pengantar Ilmu Peternakan di daerah tropika berusaha memberi gambaran dan hal-hal khusus mengenai peternakan di Indonesia. Daerah tropik secara geografis terletak di antara garis Cancer , di utara katulistiwa dan garis Capricorn di selatan katulistiwa. Indonesia membentang sepanjang 5000 kilometer di daerah tropik ekuator dari 17 o sampai 47 o bujur timur dan dari 2 o lintang utara sampai 13 o lintang selatan terdapat 13.000 pulau penyusun Indonesia dengan luas 203 juta hektar.    Adanya berbagai macam musim, iklim, perbedaan topografi dan komposisi tanah mengakibatkan terdapatnya beraneka ragam tanaman yang tumbuh di negara tersebut. Hal ini justru menunjang kemungkinan perkembangan peternakan. Banyak daerah yang tak cocok untuk ditanami tanaman yang dapat langsung dimanfaatkan manusia dan keadaan ini akan masih berlangsung puluhan tahun.    Menaikkan produksi ternak ruminausia di daerah tersebut akan mempertinggi produktivitas tanah sehingga menunjang ekonomi keseluruhan tanpa

Genetika Ternak Dasar

G E N E T I K A Genetika adalah cabang biologi tentang sifat-sifat yang menurun (hereditas) dan variasinya. Unit terkecil dari generasi ke generasi disebut gen. Genetika disebut juga ilmu keturunan, genos = suku bangsa, asal-usul. Unit terkecil dalam sel disebut gen.   Gen-gen berada dalam suatu molekul panjang asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid) = DNA dalam ikatan matriks protein, berbentuk nucleoprotein dan tersusun menjadi struktur-struktur dengan sifat yang mudah menyerap zat warna dengan jelas yg disebut kromosom yang berada dalam nukleus sel. Sebuah gen mengandung informasi produksi protein-protein. Setiap gen menempati posisi spesifik pada kromosom (lokus gen). Kata lokus juga sering digunakan untuk menyatakan gen. Semua gen pada suatu kromosom   berpautan satu dengan lainnya pada kelompok pautan yang sama. Setiap gen menempati posisi yang spesifik pada suatu kromosom, yang disebut lokus gen. Semua bentuk alelik suatu gen ditemukan pada posisi-posisi yang bersesu

Hukum Mendel

HUKUM MENDEL I Hukum Mendel I adalah mengenai pemisahan  gen sealel atau dikenal pula dengan hukum segregasi. Peristiwa pemisahan alel ini terlihat ketika pembuatan gamet individu yang memiliki genotipe heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel itu. Dasar hukum mendel adalah penyilangan dua individu yang memiliki satu karakter beda (=monohibrid). Mendel menemukan bahwa makin banyak jumlah generasi yang dihitung, makin mendektilh ratio kenyataan terhadap ratio teoritis dengan catatan bahwa lingkungan dan susunan genotipe tidak berubah. Monohibrid adalah hasil penyilangan dua individu yang memiliki hanya satu karakter berbeda, misalnya : mengawinkan marmot berbulu panjang (bb) dengan hewan jenis yang sama namun berbulu pendek (BB). Dihibrid adlah hasil penyilangan dua individu yang memiliki dua karakter berbeda, misalnya : mengawinkan marmot berbulu putih dan panjang (bbll) dengn marmot berbulu hitam dan pendek (BBLL). Polihibrid adalah hasil penyilangan dua individu y